Kurangnya penghargaan terhadap
profesi pedagang tersebut berlanjut sampai dengan abad 18 di mana kaum
physiokrat menganggap sebagai “classe sterile“, yang demikian pula ahli-ahli
agama Kristen menilainya sebagai kegiatan yang tidak pantas. Selanjutnya St. Thomas
Aquino (1225-1274) meninjau ekonomi dari sudut kesusilaan menyatakan bahwa
bukan dagang itu yang hina, tetapi cara pedagang di dalam melakukan perdagangan
yang tercela. Sebaliknya Johannes Calvijn (1509-1564), terlahir di perancis
bernama Jean Chauvin, dikenal juga sebagai John Calvin, membela kegiatan
pemungutan bunga dan uang karena menganggap keuntungan pedagang timbul karena
buah dari kerajinan dan kegiatannya. Johannes Calvijn (1509-1564)
mempertahankan dalil bahwa bunga tidak ditolak sama sekali oleh Alkitab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar