Perkembangan selanjutnya ekonomi
menjadi lebih bersifat statistical, dan studi tentang econometrics menjadi
penting. Statistik memperlakukan price, unemployment, money supply dan variabel
lainnya serta perbandingan antar variabel-variabel ini, menjadi sentral dari
penulisan ekonomi dan menjadi bahan diskusi utama dalam lapangan ekonomi. Pada
quarter terakhir abad 19th, kemunculan dari large industrial trusts mendorong
legislation di U.S. untuk mengurangi monopolistic tendencies dari masa ini.
Secara berangsur-angsur, U.S. federal government memainkan peranan yang lebih
besar dalam menghasilkan antitrust laws dan regulation of industrial standards
untuk key industries of special public concern.
Pada akhir abad 19th, economic
depressions dan boom and bust business cycles menjadi masalah yang tak terselesaikan.
Long Depression dari 1870s dan 1880s dan Great Depression dari 1930s berakibat
pada nyaris keseluruhan capitalist world, dan menghasilkan pembahasan tentang
prospek jangka panjang capitalism. Selama masa 1930s, Marxist commentators
seringkali meyakinkan kemungkinan penurunan atau kegagalan capitalism, dengan
merujuk pada kemampuan Soviet Union untuk menghindari akibat dari global
depression.
![]() |
John Maynard Keynes |
Macroeconomics mulai dipisahkan
dari microeconomics oleh John Maynard Keynes pada 1920s, dan menjadi kesepakatan
bersama pada 1930s oleh Keynes dan lainnya, terutama John Hicks. Mereka
mendapat ketenaran karena gagasannya dalam mengatasi Great Depression. Keynes
adalah tokoh penting dalam gagasan pentingnya keberadaaan central banking dan
campur tangan pemerintah dalam hubungan ekonomi. Karyanya "General Theory
of Employment, Interest and Money" menyampaikan kritik terhadap ekonomi
klasik dan juga mengusulkan metode untuk management of aggregate demand. Pada
masa sesudah global depression pada 1930s, negara memainkan peranan yang
penting pada capitalistic system di hampir sebagian besar kawasan dunia. Pada
1929, sebagai contoh, total pengeluaran U.S. government (federal, state, and
local) berjumlah kurang dari sepersepuluh dari GNP; pada 1970s mereka berjumlah
mencapai sepertiga. Peningkatan yang sama tampak pada industrialized capitalist
economies, sepreti France misalnya, telah mencapai ratios of government
expenditures dari GNP yang lebih tinggi dibandingkan United States. Sistem
economies ini seringkali disebut dengan "mixed economies."
Selama periode postwar boom,
penampakan yang luasa dari new analytical tools dalam social sciences
dikembangkan untuk menjelaskan social dan economic trends dari masa ini,
mencakup konsep post-industrial society dan welfare statism. Phase dari
capitalism sejak awal masa postwar hingga 1970s memiliki sesuatu yang kerap
disebut sebagai “state capitalism”, terutama oleh Marxian thinkers.
![]() |
Milton Friedman |
Banyak economists menggunakan
kombinasi dari Neoclassical microeconomics dan Keynesian macroeconomics.
Kombinasi ini, yang sering disebut sebagai Neoclassical synthesis, dominan pada
pengajaran dan kebijakan publik pada masa sesudah World War II hingga akhir
1970s. pemikiran neoclassical mendapat bantahan dari monetarism, dibentuk pada
akhir 1940s dan awal 1950s oleh Milton
Friedmanyang dikaitkan dengan University of Chicago dan juga supply-side
economics.
Pada akhir abad 20th terdapat
pergeseran wilayah kajian dari yang semula berbasis price menjadi berbasis
risk, keberadaan pelaku ekonomi yang tidak sempurna dan perlakuan terhadap
ekonomi seperti biological science, lebih menyerupai norma evolutionary
dibandingkan pertukaran yang abstract. Pemahaman akan risk menjadi signifikan
dipandang sebagai variasi price over time yang ternyata lebih penting dibanding
actual price. Hal ini berlaku pada financial economics dimana risk-return
tradeoffs menjadi keputusan penting yang harus dibuat.
Masa postwar boom yang lama
berakhir pada 1970s dengan adanya economic crises experienced mengikuti 1973
oil crisis. “stagflation” dari 1970s mendorong banyak economic commentators
politicians untuk memunculkan neoliberal policy diilhami oleh laissez-faire
capitalism dan classical liberalism dari abad 19th, terutama dalam pengaruh
Friedrich Hayek dan Milton Friedman. Terutama, monetarism, sebuah theoretical
alternative dari Keynesianism yang lebih compatible dengan laissez-faire,
mendapat dukungan yang meningkat increasing dalam capitalist world, terutama
dibawah kepemimpinan Ronald Reagan di U.S. dan Margaret Thatcher di
UK pada 1980s.
![]() |
Joseph Stiglitz |
Area perkembangan yang paling
pesat kemudian adalah studi tentang informasi dan keputusan. Contoh pemikiran
ini seperti yang dikemukakan oleh Joseph
Stiglitz. Masalah-masalah ketidakseimbangan informasi dan kejahatan moral
dibahas disini seperti karena memengaruhi modern economic dan menghasilkan
dilema-dilema seperti executive stock options, insurance markets, dan
Third-World debt relief.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar