![]() |
Georg Wilhelm Friedrich Hegel |
Pada abad 19th, Karl Marx menggabungkan
berbagai aliran pemikiran meliputi distribusi sosial dari sumber daya, mencakup
karya Adam Smith, juga pemikiran socialism dan egalitarianism, dengan
menggunakan pendekatan sistematis pada logika yang diambil dari Georg Wilhelm Friedrich Hegel untuk
menghasilkan Das Kapital.
Ajarannya banyak dianut oleh mereka yang mengkritik
ekonomi pasar selama abad 19th dan 20th. Ekonomi Marxist berlandaskan pada
labor theory of value yang dasarnya ditanamkan oleh classical economists
(termasuk Adam Smith) dan kemudian dikembangkan oleh Marx.
Pemikiran Marxist beranggapan bahwa capitalism adalah berlandaskan pada
exploitation kelas pekerja: pendapatan yang diterima mereka selalu lebih rendah
dari nilai pekerjaan yang dihasilkannya, dan selisih itu diambil oleh
capitalist dalam bentuk profit.
![]() |
Carl Menger |
Pada akhir abad 19th, kontrol dan
arah dari industri skala besar berada di tangan financiers. Masa ini biasa
disebut sebagai "finance capitalism," dicirikan dengan subordination
proses produksi ke dalam accumulation of money profits dalam financial system.
Penampakan utama capitalism pada masa ini mencakup establishment of huge
industrial cartels atau monopolies; kepemilikan dan management dari industry
oleh financiers berpisah dari production process; dan pertumbuhan dari complex
system banking, sebuah equity market, dan corporate memegang capital melalui
kepemilikan stock. Tampak meningkat juga industri besar dan tanah menjadi
subject of profit dan loss oleh financial speculators. Akhir abad 19th juga
muncul "marginal revolution" yang meningkatkan dasar pemahaman
ekonomi mencakup konsep-konsep seperti marginalism dan opportunity cost. Lebih
lanjut, Carl Menger menyebarkan
gagasan tentang kerangka kerja ekonomi sebagai opportunity cost dari keputusan
yang dibuat pada margins of economic activity.
Akhir 19th dan awal 20th
capitalism juga disebutkan segagai era "monopoly capitalism,"
ditandai oleh pergerakan dari laissez-faire phase of capitalism menjadi the
concentration of capital hingga mencapai large monopolistic atau oligopolistic
holdings oleh banks and financiers, dan dicirikan oleh pertumbuhan corporations
dan pembagian labor terpisah dari shareholders, owners, dan managers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar