Tokoh lain dalam periode ini
adalah Richard Cantillon, Jaques Turgot, dan Etienne Bonnot de
Condillac. Richard Cantillon (1680-1734)
oleh beberapa sejarawan ekonomi dianggap sebagai bapak ekonomi yang sebenarnya.
Bukunya Essay on the Naturof Commerce ini General (1755, terbit setelah dia
wafat) menekankan pada mekanisme otomatis dalam pasar yakni penawaran dan
permintaan, peran vital dari kewirausahaan, dan analisis inflasi moneter
“pra-Austrian” yang canggih yakni tentang bagaimana inflasi bukan hanya
menaikkan harga tetapi juga mengubah pola pengeluaran.
Jaques Turgot (1727-81)
adalah pendukung laissez faire, pernah menjadi menteri keuangan dalam
pemerintahan Louis XVI dan membubarkan serikat kerja (guild), menghapus semua
larangan perdagangan gandum dan mempertahankan anggaran berimbang. Dia terkenal
dekat dengan raja meskipun akhirnya dipecat pada 1776. Karyanya Reflection on
the Formation and Distribution of Wealth menunjukkan pemahaman yang mendalam
tentang perekonomian. Sebagai seorang physiocrats, Turgot membela pertanian
sebagai sektor paling produktif dalam ekonomi. Karyanya yang terang ini
memberikan pemahaman yang baik tentang preferensi waktu, kapital dan suku
bunga, dan peran enterpreneur-kapitalis dalam ekonomi kompetetitif.
Etienne Bonnot de Condillac
(1714-80) adalah orang yang membela Turgot di saat-saat sulit tahun 1775 ketika
dia menghadapi kerusuhan pangan saat menjabat sebagai menteri keuangan.
Codillac juga merupakan seorang pendukung perdagangan bebas. Karyanya Commerce
and Government (terbit sebulan sebelum The Wealth of Nation, 1776) mencakup gagasan
ekonomi yang sangat maju. Dia mengakui manufaktur sebagai sektor produktif,
perdagangan sebagai representasi nilai yang tak seimbang dimana kedua belah
pihak bisa mendapat keuntungan, dan mengakui bahwa harga ditentukan oelh nilai
guna, bukan nilai kerja.
Tokoh lainnya, Anders Chydenius (1729–1803)
menulis buku The National Gain pada 1765 yang menerangkan ide tentang
kemerdekaan dalam perdagangan dan industri dan menyelidiki hubungan antara
ekonomi dan masyarakat dan meletakkan dasar liberalism, sebelas tahun sebelum
Adam Smith menulis hal yang sama namun lebih komprehensif dalamThe Wealth of
Nations. Menurut Chydenius, democracy, kesetaraan dan penghormatan pada hak
asasi manusia adalah jalan satu-satunya untuk kemajuan dan kebahagiaan bagi
seluruh anggota masyarakat.
Mercantilism mulai menurun di
Great Britain pada pertengahan 18th, ketika sekelompok economic theorists,
dipimpin oleh Adam Smith, menantang dasar-dasar mercantilist doctrines yang
berkeyakinan bahwa jumlah keseluruhan dari kekayaan dunia ini adalah tetap
sehingga suatu negara hanya dapat meningkatkan kekayaannya dari pengeluaran
negara lainnya. Meskipun begitu, di negara-negara yang baru berkembang seperti
Prussia dan Russia, dengan pertumbuhan manufacturing yang masih baru,
mercantilism masih berlanjut sebagai paham utama meskipun negara-negara lain
sudah beralih ke paham yang lebih baru.
![]() |
Adam Smith |
Pemikiran ekonomi modern biasanya
dinyatakan dimulai dari terbitnya Adam Smith's The Wealth of Nations, pada
1776, walaupun pemikir lainnya yang lebih dulu juga memberikan kontribusi yang
tidak sedikit. Ide utama yang diajukan oleh Smith adalah kompetisi antara berbagai
penyedia barang dan pembeli akan menghasilkan kemungkinan terbaik dalam
distribusi barang dan jasa karena hal itu akan mendorong setiap orang untuk
melakukan spesialisasi dan peningkatan modalnya sehingga akan menghasilkan
nilai lebih dengan tenaga kerja yang tetap. Smith's thesis berkeyakinan bahwa
sebuah sistem besar akan mengatur dirinya sendiri dengan menjalankan
aktivits-aktivitas masing-masing bagiannya sendiri-sendiri tanpa harus
mendapatkan arahan tertentu. Hal ini yang biasa disebut sebagai "invisible
hand" dan masih menjadi pusat gagasan dari ekonomi pasar dan capitalism
itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar