![]() |
Niccolo Macchiavelli |
Niccolò Machiavelli dalam
karyanya The Prince adalah penulis pertama yang menyusun teori kebijakan
ekonomi dalam bentuk nasihat. Dia melakukannya dengan menyatakan bahwa para
bangsawan dan republik harus membatasi pengeluarannya, dan mencegah penjarahan
oleh kaum yang punya maupun oleh kaum kebanyakan. Dengan cara itu maka negara
akan dilihat sebagai “murah hati” karena tidak menjadi beban berat bagi
warganya. Selama masa Early Modern period, mercantilists hampir dapat
merumuskan suatu teori ekonomi tersendiri. Perbedaan ini tercermin dari
munculnya negara bangsa di kawasan Eropa Barat yang menekankan pada balance of
payments.
Tahap ini kerapkali disebut
sebagai tahap paling awal dari perkembangan modern capitalism yang berlangsung
pada periode antara abad 16th dan 18th, kerap disebut sebagai merchant
capitalism dan mercantilism. Babakan ini terkait dengan geographic discoveries
oleh merchant overseas traders, terutama dari England dan Low Countries;
European colonization of the Americas; dan pertumbuhan yang cepat dari
perdagangan luar negeri. Hal ini memunculkan kelas bourgeoisie dan
menenggelamkan feudal system yang sebelumnya.
Merkantilisme adalah
sebuah sistem perdagangan untuk profit, meskipun produksi masih dikerjakan
dengan non-capitalist production methods. Karl Polanyi berpendapat bahwa
capitalism belum muncul sampai berdirinya free trade di Britain pada 1830s.
Di bawah merkantilisme, European
merchants, diperkuat oleh sistem kontrol dari negara, subsidies, and
monopolies, menghasilkan kebanyakan profits dari jual-beli bermacam barang.
Dibawah mercantilism, guilds adalah pengatur utama dari ekonomi.
![]() |
Francis Bacon |
Dalam kalimat
Francis Bacon, tujuan dari mercantilism adalah :
"the opening and
well-balancing of trade;
the cherishing of manufacturers;
the banishing of idleness;
the repressing of waste and
excess by sumptuary laws;
the improvement and husbanding of
the soil; the regulation of prices…"
Di antara berbagai mercantilist
theory salah satunya adalah bullionism,
doktrin yang menekankan pada pentingnya akumulasi precious metals.
Mercantilists berpendapat bahwa negara seharusnya mengekspor barang lebih
banyak dibandingkan jumlah yang diimport sehingga luar negeri akan membayar
selisihnya dalam bentuk precious metals. Mercantilists juga berpendapat bahwa
bahan mentah yang tidak dapat ditambang dari dalam negeri maka harus diimport,
dan mempromosikan subsidi, seperti penjaminan monopoli protective tariffs,
untuk meningkatkan produksi dalam negeri dari manufactured goods.
Para perintis mercantilism
menekankan pentingnya kekuatan negara dan penaklukan luar negeri sebagai
kebijakan utama dari economic policy. Jika sebuah negara tidak mempunyai supply
dari bahan mentahnnya maka mereka harus mendapatkan koloni darimana mereka
dapat mengambil bahan mentah yang dibutuhkan. Koloni berperan bukan hanya
sebagai penyedia bahan mentah tapi juga sebagai pasar bagi barang jadi. Agar
tidak terjadi suatu kompetisi maka koloni harus dicegah untuk melaksanakan
produksi dan berdagang dengan pihak asing lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar