Smith adalah salah satu tokoh
dalam era Classical Economics dengan kontributor utama John
Stuart Mill and David Ricardo. John Stuart
Mill, pada awal hingga pertengahan abad 19th, berfokus pada "wealth"
yang didefinisikannya secara khusus dalam kaitannya dengan nilai tukar obyek
atau yang sekarang disebut dengan price.
![]() |
John Stuart Mill |
Pertengahan abad 18th menunjukkan
peningkatan pada industrial capitalism, memberi kemungkinan bagi akumulasi
modal yang luas di bawah fase perdagangan dan investasi pada mesin-mesin
produksi. Industrial capitalism, yang dicatat oleh Marx mulai dari pertigaan
akhir abad 18th, menandai perkembangan dari the factory system of
manufacturing, dengan ciri utama complex division of labor dan routinization of
work tasks; dan akhirnya memantapkan dominasi global dari capitalist mode of
production.
![]() |
David Ricardo |
Hasil dari proses tersebut adalah
Industrial Revolution, dimana industrialist menggantikan posisi penting dari
merchant dalam capitalist system dan mengakibatkan penurunan traditional handicraft skills dari
artisans, guilds, dan journeymen. Juga selam masa ini, capitalism menandai
perubahan hubungan antara British landowning gentry dan peasants, meningkatkan
produksi dari cash crops untuk pasar lebih daripada yang digunakan untuk feudal
manor. Surplus ini dihasilkan dengan peningkatan commercial agriculture
sehingga mendorong peningkatan mechanization of agriculture.
Peningakatan industrial
capitalism juga terkait dengan penurunan mercantilism. Pertengahan hingga akhir
abad sembilan belas Britain dianggap sebagai contoh klasik dari laissez-faire
capitalism. Laissez-faire mendapatkan momentum oleh mercantilism di Britain
pada 1840s dengan persetujuan Corn Laws dan Navigation Acts. Sejalan dengan
ajaran classical political economists, dipimpin oleh Adam Smith dan David
Ricardo, Britain memunculkan liberalism, mendorong kompetisi dan perkembangan
market economy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar