Sejarah Perkembangan Teori
Ekonomi adalah suatu pemikiran kapitalisme yang
terlebih dahulu yang harus dilacak melalui sejarah perkembangan pemikiran ekonomi dari
era Yunani kuno
sampai era sekarang.
Aristoteles adalah
yang pertama kali memikirkan tentang transaksi ekonomi dan membedakan di
antaranya antara yang bersifat "natural" atau "unnatural".
Transaksi natural terkait dengan pemuasan kebutuhan dan pengumpulan kekayaan
yang terbatasi jumlahnya oleh tujuan yang dikehendakinya.
Transaksi un-natural
bertujuan pada pengumpulan kekayaan yang secara potensial tak terbatas.
Dia
menjelaskan bahwa kekayaan unnatural tak berbatas karena dia menjadi akhir dari
dirinya sendiri ketimbang sebagai sarana menuju akhir yang lain yaitu pemenuhan
kebutuhan.
Contoh dati transaksi ini disebutkan adalah perdagangan moneter dan
retail yang dia ejek sebagai "unnatural" dan bahkan tidak bermoral.
Pandangannya ini kelak akan banyak dipuji oleh para penulis Kristen di
Abad Pertengahan.
Aristotles juga membela
kepemilikan pribadi yang menurutnya akan dapat memberi peluang seseorang untuk
melakukan kebajikan dan memberikan derma dan cinta sesama yang merupakan bagian
dari “jalan emas” dan “kehidupan yang baik ala Aristotles.
Aristoteles (384-322 B.C.) juga
telah merintis berkembangnya teori ilmu ekonomi. Dalam kupasan Aristoteles
dibedakan antara oikonomi yang menyelidiki peraturan rumah tangga
yang merupakan arti asli bagi istilah ekonomi, dan chrematisti yang
mempelajari peraturan-peraturan tukar-menukar dan karenanya pemikiran ini dapat
disebut sebagai perintis jalan bagi berkembangnya teori ilmu ekonomi.
Dijelaskan selanjutnya bahwa
kepala rumah tangga harus mengusahakan pemenuhan kebutuhan secara baik dalam.
Jikalau suatu “Oikos” mempunyai kelebihan sesuatu maka dengan sendirinya dan
pada tempatnya ditukarkan dengan barang-barang yang berlebihan di rumah tangga
yang lain. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa suatu barang
dapat digunakan dengan dua jalan yaitu kemungkinan untuk dipakai dan
kemungkinan untuk ditukarkan dengan barang lain. Alhasil dari situ dapat
diperoleh pengertian di dalam ilmu ekonomi tentang nilai pemakaian dan nilai
pertukaran. Kegiatan pertukaran barang dikerjakan oleh para pedagang sebagai
mata pencaharian mereka, hal mana sejalan dengan tujuan chrematisti,
meskipun menurut para filsuf Yunani pada waktu itu kurang mendapatkan
penghargaan kepada kegiatan (profesi) pedagang.
makasih ini yang saya butuhkan
BalasHapussama sama....
Hapus